Jumat, 12 Desember 2008

FPR (Fuel Pressure Regulator)

SARD FPR (Fuel Pressure Regulator) Vs BMC FPR (Fuel Press Ring)

Banyak rekan (termasuk saya) yang terkadang tergiur iklan bahwa dengan meningkatkan debit bensin pada tiap injektor, maka tenaga mesin bisa meningkat jauuhh... 

Sebetulnya bisa benar, tapi bisa juga salah. Jika mesin mengalami tambahan pasokan udara yang sangat extrim (turbo, kompressor, atau nitro), maka penambahan bensin mungkin dibutuhkan. Tapi itupun harus dibuat merata di tiap putaran. Tapi jika sekadar kohar atau BMC IHE system, sepertinya penambahan bensin belum diperlukan karena FPR standar masih sanggup melayani (selama debit udara yang masuk ke intake manipol tidak melebihi 1.2bar, maka menurut saya pribadi pemasangan FPR aftermarket belum dibutuhkan). 

Tapi sebodo amatlah, namanya juga coba2. Duitnya juga duit kita. Bethul? 
Nah, daripada coba2 pakai barang yang mahal, kita coba aja pakai barang yang murah.

SARD FPR ;

- Berguna untuk meningkatkan dan membuat konstan tekanan BBM di fuel rail sehingga debit tiap injektor pun akan meningkat
- Pada sebagian mobil yang telah mengalami agressive tune (turbo, nitro, full gorok) bisa meningkatkan power sampai 5HP (tergantung tuner juga sih)
- Pada mobil turbo yang low boost, sangat membantu untuk menyetel AFR dan lebih murah daripada membeli EMS aftermarket
- Dilengkapi dengan pressure meter berketelitian tinggi sehingga tekanan bisa diawasi dengan baik (usahakan jangan lebih dari 41psi)
Harga: Sekitar 800rb-1jt an di pasar kemayoran

BMC FPR;

- Sebuah hose clamp ukuran 3 cm yang bisa didapatkan di TB terdekat rumah anda
- "Bisa" meningkatkan tekanan BBM di fuel rail juga layaknya SARD FPR
- Bentuknya luar biasa menyedihkan dibandingkan dengan SARD FPR (hanya sebuah clamp...ngarepin apa sih??)
- Dilengkapi dengan "pressure meter" berupa kempotan yang menandakan bahwa jepitan clamp kekencengan sehingga tekanan bensin kegedean
Harga: Sekitar 2rb perak untuk ukuran 3cm, biasanya mengalami peningkatan sebesar 500 perak untuk tiap kenaikan 1cm diameter clamp

Penasaran bagimana caranya? Kita telaah lebih lanjut.

- Ikat clamp di selang balik yang menuju fuel pump pada FPR standar seperti pada gambar
- Untuk menambah tekanan di FPR, kencangkan clamp sehingga rada kempot
- Jangan terlalu kencang (keliatan lah dari kempotannya) karena selain tekanan BBM akan berlebihan dan menyebabkan fuel pump akan bekerja lebih berat dari biasanya, selang balik juga beresiko sobek sehingga bensin bisa bececeran

Adapun cara lain yang lebih aman untuk membuat BMC FPR (tapi lebih mahal pastinya), yaitu dengan membuka per FPR (bagian yang ada selang vakumnya) dan ditambah sekrup buat mengatur tekanan per sehingga tampak kayak gini;



Tinggal menambah pressure gauge, jadi deh FPR buatan dewek.

engine scanner

Carpros engine scanner VS BMC engine scanner.

Jikalau suatu ketika, rekan2 sekalian sedang jalan2 bersama mBal tersayang, tiba2 mesin mendadak dangdut lantas lampu cek enjin menyala, ada kemungkinan terjadi masalah pada salah satu sensor mesin si mBal. Yang jadi masalah, sensor manakah yang bermasalah? Mau tidak mau harus dilakukan engine scanning. Terdapat dua alat utama yang bisa melakukan engine scanning, mari kita telaah lebih lanjut. 


Carpros engine scanner:
- Sebuah alat unik yang mampu mendeteksi sensor mana yang rusak pada mBal rekan2 sekalian dengan cara membaca voltase tiap2 sensor secara terpusat
- Kompatibel untuk mesin dengan teknologi OBD (On Board Diagnosis) I dan II
- Bentuknya keren
- Katanya bisa juga sekalian untuk menyetel stelan CO dan me-remap ECU
harga: Relatif dan variatif karena tidak semua bengkel punya. Ada yang 200rb sekali scanning, ada yang 100rb, ada juga yang 50rb.



BMC engine scanner:
- Sepotong kabel bekas dengan panjang sekitar 3cm yang bisa diperoleh di bak sampah atau gudang peralatan bekas yang terdekat dengan tempat anda berada sekarang (mungkin ada yang tidak sengaja sedang menginjaknya)
- Lebih teliti dari engine scanner beneran (tergantung pada kesehatan mata yang membaca engine code juga sih...)
- Bentuknya... namanya kabel bekas mana ada yang bagus sih?
- Hanya kompatibel untuk mesin2 G series yang dilengkapi teknologi OBD (Oke Banget Deh) seperti pada baleno, escudo 1.6, vitara EPI, APV (ya namanya juga BMC, Baleno Modcomers Comunity, objek vitalnya pasti baleno lah...)
harga: Gratis kalau anda tidak kehausan setelah melakukan engine scanning, sebotol aqua ukuran 600 ml kalau anda lagi kehausan, dan sebatang Dji Sam Soe kalau sama teman. 
Mengingat ada yang penasaran bagaimana cara engine scanningnya, mari kita telaah lebih lanjut

1) Buka kotak sikring di ruang mesin, cari terminal diagnose 1 (DIAG 1) seperti yang terlihat pada gambar


2) Pasang BMC engine scanner pada terminal DIAG 1 dengan cara memasukan ujung scanner ke terminal A dan terminal B seperti pada gambar


3) Setelah scanner terpasang, posisikan kunci kontak ke posisi on, tapi JANGAN distater. Hanya di kontak saja sampai seluruh lampu indikator menyala (pasti ngerti lah maksudnya).


Jika BMC engine scanner sedang terpasang, maka lampu cek engine akan berkedip genit menunjukan keadaan ECU si mBal. Kedipan tersebut seperti kode morse, memiliki ritme tertentu. Misalkan, jika ECU normal, maka cek engine akan berkedip sekali, terus ada masa satu detik, dan berkedip cepat dua kali. Kita sebut ini kode 1 2.

Berikut adalah kode2 yang menunjukan keadaan ECU;

Kode: Artinya: 
1 2 ECU normal
1 4 ECT (engine coolant temperature, yang di termostat) bermasalah.
1 5 ECT bermasalah
2 1 TPS (Throttle Position Sensor) bermasalah
2 2 TPS bermasalah
2 3 IAT (Intake Air Temperature sensor, yang di selang air filter) bermasalah
2 5 IAT bermasalah
2 4 VSS (Vehicle Speed Sensor, yang di girbox) bermasalah
3 1 MAP (Manipol Absolute Pressure sensor) bermasalah
3 2 MAP sensor bermasalah
4 2 CKP (Crank Shaft position sensor, yang di samping karter) bermasalah
4 7 CMP (Camshaft Position sensor, khusus pada APV dan baleno 1.5, yang ada di ujung tutup klep) bermasalah
Kalau Check enjin nyala terus, artinya ECU yang bermasalah

dekrup

dekrup ACT (Advance Clutch Technologies) VS dekrup "ACT" (Asli Cikapundung Tea).



dekrup ACT:
- Menambah daya cengkram plat kupling ke flywheel
- Mengurangi gejala slip kupling terutama pada putaran tinggi
harga: Mungkin sekitar 2jt an kali ya? Saya ga pernah beli, ga mampu soale....





dekrup BMC (Asal Cikapundung Tea):
- Sama persis fungsinya jeung dekrup ACT asli
- Membantu memperkuat otot kaki (terutama bagian tapak kaki dan betis kiri)
harga: rata2 200rb an, tergantung tukang pantek...

Camgear

AEM adjustable camgear VS BMC camgear.



AEM adjustable Camgear:
- Pada mobil SOHC berfungsi untuk memaju-mundurkan waktu buka-tutup klep sehingga bisa memainkan powerband mesin
- Bentuknya bagus, di buat dari campuran billet dan sedikit magnesium
harga: kalau untuk yang ini, saya kurang tau, tapi di forum luar katanya hampir 1jt an rupiah (mungkin lebih, who knows...).



BMC adjustable Camgear:
- Berfungsi sama kayak AEM camgear
- Rada buluk, maklum besi bubutan
harga: Variatif, tergantung tukang bubut. Di Saerah Solo 200rb rupiah, di Budi Agung 400rb, di pak Tukijo (daerah cikutra) 150rb. Kalau ada yang tau yang bisa lebih murah, boleh bagi2 info.

Header

SUZITECH header VS BMC header.



SUZITECH header:
- Dyno proven (menambah 8hp secara merata di tiap putaran). Kalau kata pak Bondan Winarso, "...poko'e mak nyuss...".
- Bahan seamless, ceramic coated (dijamin anti karat)
- Mandrel bend and laser welded, sehingga kelancaran flow terjamin
Harga: Bisa dilihat di www.suzitech.com , sukur2 bisa di tawar.





BMC header:
- Track proven (mempersingkat ET sebesar 0.4-0.5dtk), ditambah settingan exhaust pipe yang benar bisa mempersingkat ET total sebesar 0.9dtk.
- Design ngikutin versi suzitech
- Bahan bisa pipa hitam, pipa putih atau bahkan pipa stainless dan sampai sekarang setau saya belum ada yang buat dari pipa paralon
- Pilox coated, harus di coating ulang sebulan sekali tergantung keadaan rumah anda (rawan banjir atau tidak)
- Tekukan bergantung pada ketelitian dan kesabaran mamang knalpot. Kadang2 mulus banget, kadang2 juga pada kempot.
Harga: Cincay, rata2 berkisar antara 600rb-1jt an, bergantung tukang knalpot. Perlu di ingat harga yang anda tawarkan ke tukang knalpotnya biasanya mempengaruhi "finishing touch" dari header yang dihasilkan. Sekali lagi, "...ada uang ada barang...".

CAI (cold air intake)

AEM CAI (cold air intake) VS BMC CAI.


AEM CAI:
- Dyno proven (menambah tenaga secara merata 3-4hp bahkan lebih)
- Menghemat BBM sampai 10 s/d 20% (tergantung kesopanan kaki kanan juga)
- Bentuk fisik bagus (pokona mah alus pas di ngalian).
Harga: Terakhir nanya di pasar kemayoran 500rb (tanpa air filter)


BMC CAI:
- Berfungsi sama persis seperti AEM CAI
- Bentuknya bikin ilang filing, tapi ya seperti kata pepatah, "...ada uang ada barang..."
Harga: Tergantung si ngkoh yang punya toko bangunan. Terakhir nanya di TB (toko bangunan, bukan throttle body) Handi jaya dekat rumah, wavin ukuran 2in, 25rb perak per meter. Jika dikomparasi dengan harga AEM CAI, tinggal dihitung saja berapa buah CAI yang bisa dibuat.